Total Tayangan Halaman

Minggu, 14 Juni 2015

Perasaan terhadap Seseorang dan Konflik

"Konflik dengan anggota tim itu biasa, tapi ayolah... Lebih baik berantem di depan mereka, kemudian menyelesaikannya daripada di depan terlihat baik, tapi di dalam hati menyimpan dendam kesumat yang nggak kelar-kelar dan akhirnya justru melemahkan tim. Tuhan sudah menyediakan kita mulut untuk bicara dan tangan untuk menulis, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menyelesaikan masalah internal tim. "

Yah, itu adalah sebuah kutipan dari blog seorang teman kampusku yang mengangkat tema konflik yang ia alami ketika berada pada sebuah pertandingan yang dinaunbgi oleh sebuah instansi. Benar sekali bahwasanya sebuah konflik harus sesegera mungkin diselesaikan, karena selama ini sadar atau tidak konflik akan membawa diri kita pada sebuah keterpurukan. Rasanya akan ada sesuatu yang mengganjal.

Lantas, bagaimana dengan konflik yang ada pada diri sendiri?
Sama saja, sesegera mungkin dan sebisa mungkin harus cepat terselesaikan.

Jika konflik dengan diri sendiri merupakan sebuah konflik akan perasaan terhadap seseorang? Mmmhh, entahlah. Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Jika, menemui jalan buntu dan rasanya tak ada celah untuk menyelesaikannya? Sama saja dengan pertanyaan sebelumnya, seulit untuk terpecahkan. apalagi dikala waktu, tempat, dan pikiran tidak sedang berada pada sebuah ruangan yang "terkunci" rapat antar pihak yang terlibat.

Hmmm, semoga saja buat para sahabat blogger tidak ada yang sedang terlibat konflik. Dan, semoga yang masih berada ditengah hiruk pikuk sebuah konflik yang susah untuk ditebak, segera menemui jalan keluar atas konflik yang dialami. Tak lupa, semoga konflik yang dialami penulis juga segera teratasi. Hehehe :)

#konflik