Dan..
Senja pun kini berganti malam
Sebagai penawar rindu yang terpendam
Lewat mata yang terpejam
Biarlah semua pelita telah padam
Namun aku yakin kan muncul cahaya temaram
Meski dalam kelam
Yang berbalut hitam
Sahabat...
Masih ingatkah engkau?
Disaat kita merajut sejarah
Kala itu kau menangis
Karena seorang sahabat kita
Kan pergi tuk waktu yang lama
Ia putuskan tuk tidak lanjutkan studinya
Karena ia ingin capai apa yang dicita-citakannya
Saat itu kuteringat kau sedang menangis
Sebenarnya aku juga ingin menangis, karena hatiku merasakan sebuah perasaan miris
Air matamu berlinang, seakan telah terlindas sebuah kesedihan yang bengis
Ingin aku mengusapnya, namun apa daya?
Aku tersadar, bahwasanya diriku ini siapa
Tak lebih dari seorang sahabat yang takkan berbuat hina, nista, dan dosa
Kuhanya bisa berucap sepatah kata
Yang kupikir kan mendatangkan sebuah senyuman bahagia
Namun, kini karena sebuah rasa
Serasa terbelah, dunia
Aku dan dirimu, kita
Hingga akhirnya membuat sebuah noda
Dan..
Kau tak pernah menganggapku ada
Karena sebuah goresan luka
Yang telah kuukir diantara kita
Kini aku tersadar,
Aku salah, aku nista, aku hina
Dan..
Aku berdosa
Namun...
Dibalik itu semua
Masih ingatkah engkau?
Akan sebuah sejarah yang pernah kita rajut bersama
~Dibuat di Surabaya~
Bait pertama dan kedua 19 Februari 2014 (dalam suasana sumpek di kamar) :D
Seterusnya 15 Februari 2014 (dalam suasana hati kelabu di EIC lt.3 sambil menunggu adzan Subuh) :)Didedikasikan untuk seorang kawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar